Mengembangkan Kemampuan anak berbakat



A.       Pengertian Bakat
1.      Menurut Semiawan, et al., 1984:1 ; Munandar, 1987 : 17
Bakat (aptitude) diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan atau dilatih agar dapat terwujud.

2.      Menurut Tannenbaum
Memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan, keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah individu yang memiliki keterampilan) dan anomali.

3.      Menurut Renzulli
Berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam melaksanakan tugasnya.

4.      Menurut Leider dan Shapiro
Bakat kita merupakan kecenderungan khusus yang ada sejak lahir, kekuatan di belakang hal-hal yang kita nikmati dan kita lakukan dengan baik yang tak pernah perlu kita pelajari. Mengekspresikan bakat kita adalah sesuatu yang kita lakukan secara alami, dengan mudah, dan tanpa pamrih.

5.      Dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum
Adalah kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.

6.      Freeman (Fudyartanta, 2005)
Mendefinisikan bakat sebagai suatu kombinasi karakteristik yang berkapasitas individual untuk memperoleh (melalui latihan) beberapa pengetahuan khusus, keterampilan ataupun suatu respon yang terorganisir. Misalnya saja kemampuan berbahasa, untuk menjadi pemusik ataupun untuk melakukan pekerjaan mekanik.

7.      Guildford (Sunaryo, 2004)
Mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sesuatu.

8.      Sukardi (Sunaryo, 2004)
Mengartikan bakat sebagai suatu kondisi atau kualitas yang dimiliki oleh individu yang memungkinkan dirinya dapat berkembang di masa yang akan datang.

9.      Branca (Fudyartanta, 2005)
Mengemukakan bahwa bakat merupakan kemampuan yang dipandang sebagai suatu indikasi seberapa baik individu dapat mempelajari pengetahuan atau keterampilan tertentu melalui pelatihan kemudian mempraktekkannya.

10.  Lyman (Fudyartanta, 2005)
Mendefinisikan bakat sebagai kombinasi karakteristik alami dan yang dipelajari, dimana mengindikasikan kapasitas seseorang untuk mengembangkan kecakapannya dalam beberapa keterampilan. Biasanya menyiratkan aspek intelektual atau keterampilan dibandingkan aspek emosi atau karakteristik kepribadian.

11.  CHaplin (2002)
Mengartikan aptitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan, kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi di kemudian hari.

12.  Woodworth dan Marquis (Sunaryo, 2004)
Mendefinisikan bakat sebagai suatu kemampuan manusia yang terdiri dari achievement atauactual ability (dapat diukur dengan tes tertentu),capacity atau ability (tidak dapat diukur secara langsung) dan aptitude (kualitas psikis yang hanya dapat diungkapkan dengan tes).

13.  Adi Dharma Putra, 2010
Bakat merupakan suatu kemampuan spesifik yang memberikan individu suatu kondisi untuk memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan atau keterampilan tertentu setelah melalui latihan

14.  Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bersifat umum atau khusus.

B.        Ciri-ciri Anak Berbakat
1.   Menurut R.A Martison dalam bukunya “The Identification of the Gifted and Talented (1974)” anak berbakat memiliki ciri :
a.       Membaca pada usia yang relatif lebih muda
b.      Membaca lebih cepat dan lebih banyak
c.       Memiliki perbendaharaan kata yang luas
d.      Mempunyai rasa ingin tahu yang luas
e.       Mempunyai minat yang luas, juga pada persoalan “dewasa”
f.       Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri
g.      Menunjukkan keaslian dalam ungkapan verbal
h.      Member berbagai jawaban yang baik
i.        Bisa memberikan banyak gagasan
j.        Luwes dalam berpikir
k.      Terbuka pada rangsangan dari lingkungan
l.        Memiliki pengamatan yang tajam
m.    Bisa memberikan pengamatan yang tajam
n.      Bisa berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama pada bidang yang diminati
o.      Berpikir kritis
p.      Senang mencoba hal-hal baru
q.      Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
r.        Senang terhadap kegiatan intelektual dalam pemecahan masalah
s.       Cepat menagkap hubungan sebab-akibat
t.        Berperilaku terarah pada tujuan
u.      Mempumyai daya imajinasi yang kuat
v.      Mempunyai banyak kegemaran (hobi)
w.    Memiliki daya ingat yang kuat
x.      Tidak cepat puas dengan prestasinya
y.      Sensitif dan menggunakan intuisi
z.       Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan

2.   Berdasarkan kuisioner ciri-ciri anak berbakat (Munandar, 1982; Munandar, 1987) :
a.       Berdasar dimensi ciri intelektual :
*     Mudah menangkap pelajaran
*     Ingatan baik
*     Perbendaharaan kata luas
*     Penalaran tajam (memahami hubungan causal ) \
*     Daya konsentrasi baik
*     Menguasai banyak bahan dari macam-macam topik
*     Senang dan sering membaca
*     Ungkapan diri lancar dan luas
*     Pengamatan cermat
*     Senang mempelajari kamus, peta, ensiklopedi
*     Cepat memecahkan soal
*     Cepat menemukan kesalahan dan kekeliruan
*     Cepat menemukan asas dalam suatu uraian
*     Mampu membaca pada usia lebih muda
*     Daya abstraksi tinggi
*     Selalu sibuk menangani berbagai hal

b.      Berdasar dimensi ciri kreatifitas :
·      Dorongan rasa ingin tahu yang besar
·      Sering mengajukan pertanyaan yang baik
·      Memberikan banyak gagasan dan usulan terhadap masalah
·      Bebas dalam menyatakan pendapat
·      Mempunyai rasa keindahan
·      Menonjol dalam salah satu bidang seni
·      Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain
·      Rasa humor tinggi
·      Daya imajinasi baik
·      Keaslian tinggi (dalam memecahkan menggunakan cara orisinil yang jarang diperlihatkan orang lain)
·      Dapat bekerja sendiri
·      Senang mencoba hal baru
·      Berkemampuan mengembangkan dan merinci gagasan

c.       Berdasar dimensi motivasi :
§  Tekun mnghadapi tugas
§  Ulet dalam menghadapi kesulitan
§  Ingin mendalami bahan yang diberikan
§  Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
§  Menunjukkan minat terhadap macam- macam masalah “orang dewasa “
§  Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
§  Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya
§  Mengejar tujuan jangka panjanng
§  Senang mencari dan memecahkan soal-soal

Namun, kita sebagai calon pendidik sebaiknya tidak mengartikan bahwa semua anak berbakat itu harus memenuhi semua syarat diatas. Dan tetap pada prinsip bahwa setiap anak memiliki tatanan kemampuan dan bakat yang berbeda.


C.       Cara mengembangkan kemampuan anak berbakat
Umumnya banyak ditemukan kasus jauh lebih mudah membimbing anak yang berbakat dibanding membimbing anak yang lemah (Eales : 1983). Anak-anak berbakat umumnya bisa menemukan lebih banyak kesempatan dibandingkan anak-anak biasa. Karena mereka aktif mencari kesempatan tersebut. Mereka juga bisa menciptakan, menyesuaikan benda-benda disekitar mereka menurut kebutuhan mereka. Anak berbakat akan memanfaatkan lingkungan secara sungguh-sungguh.  Sedangkan pada anak yang lemah terjadi sebaliknya. Orang dewasa berusaha membantu untuk menambah dan mengurangi bahkan menghilangkan beberapa benda di lingkungannya agar sesuai dengan keadaannya.
Sebagai pendidiknya kesempatan untuk mengembangkan bakatnya disesuaikan dengan kecepatan perkembangan yang serasi bagi mereka.
Sedangkan untuk anak yang kurang berbakat terkadang relatif agak lambat memilih karier mereka (Bussed an Mansfield). Namun, ketika mereka menemukan kariernya, mereka sering menunjukkan dorongan yang lebih kuat dibandingkan dengan teman-temannya.
Namun, ketika kita menghadapi anak yang berbakat kita sering bingung bagaimana menghadapi anak berbakat itu.
 Ada beberapa petunjuk menghadapi, membina, dan mengembangkan bakat pada anak Menurut J, Ginsberg dan Ch. H. Harrison (1977) dalam bukunya How to Help Your Gifted Child :
1)      Anak berbakat tetaplah seorang dengan kebutuhan seorang anak
Meskipun memiliki kemampuan diatas anak-amak lain namun, pada hakikatnya mereka tetap anak-anak. Anak berbakatpun masih memerukan kasih sayang serta pembinaan yang sama dengan anak pada umumnya.

2)      Bila dalam keluarga terdapat anak lain, janganlah membandingkan anak berbakat dengan kakak atau adiknya
Orang tua hendaknya tidak perlu mencurahkan perhatian yang lebih. Hal itu akan menimbulkan sikap bahwa anak merasa mempunyai keistimewaan yang akan menimbulkan sikap manja, sombong, tidak mau maju, dll. Orang tua sebaiknya mempunyai pikiran bahwa semua anaknya memerlukan perhatian khusus tidak hanya anak berbakat saja.

3)      Jangan membandingkan anak berbakat dengan anak tetangga
Orang tua kadang memamerkan keunggulan anaknya didepan orang tua lainya. Sama seperti perhatian yang berlebihan, sikap orang tua ini akan menimbulkan sikap manja dan sombong pada anak. Selain itu, orang yang diajak berbicara akan merasa bosan dengan cerita yang terus menerus diceritakan kepada mereka mengenai keunggulan anaknya.

4)      Sempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaannya
Anak berbakat sering sekali mengajukan banyak pertanyaan dan selalu terus menerus bahkan berkembang. Pertanyaan itu seringkali membutuhkan pemikiran yang lama untuk dapat menjawabnya.
Cara yang efektif menghadapi anak yang banyak pertanyaan adalah dengan memberikan jawaban selengkap mungin dan secara jujur. Jika kita tidak bisa menjawab saat itu juga katakan kepada anak bahwa kita belum bisa menjawab, jawaban terlalu sulit untuk dijelaskan, atau dengan berkata akan ditanyakan kepada orang yang lebih tahu dan mahir dalam bidangnya.

5)       Usahakanlah baginya aneka ragam buku, majalah, surat kabar, dan bahan lain
Hal itu bertujuan untuk menambah dan memperkaya wawasan anak. Juga bisa dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki makna pengetahuan, memuaskan rasa ingin tahunya,  dan menambah pengetahuan.
6)      Berikan kesempatan seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahu dengan menjajaki macam-macam bidang
Hindari sikap yang memaksakan minat kita kepada anak. Dengan menjajaki bidang lain anak akan bisa berpandangan luas terhadap bidang lain. Artinya, anak tidak hanya mahir dengan satu bidang saja setidaknya anak mengetahui bidang lain.

7)      Berilah kesempatan kepada anak berbakat jika ingin mendalami salah satu bidang yang diminati
Setelah anak menemukan satu bidang yang sangat ia minati, janganlah menghambat dia untuk mengembangkan minatnya itu.

8)      Berilah kesempatan kepada anak untuk mengatakan dan melakukan apa yang mereka ingini
Sikap itu dimaksudkan agar dapat memupuk sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab kepada anak. Disamping itu anak berbakat akan mengetahui dimana letak kemampuannya dan keterbatasannya.

9)      Jangan sampai berlebih-lebihan dalam memberikan dorongan mental
Salah satu ciri anak berbakat adalah kreatif. Tetapi tidak selalu anak berbakat itu kreatif. Maka orang tua hendaknya tau proporsi memberikan dorongan atau motivasi kepada anak berbakat.
Dapat juga memberikan waktu kepada anak untuk olahraga, melamun atau berkhayal. Karena berkhayal tidak selalu buruk. Banyak dari orang- orang yang ahli di bidang tertentu menemukan idenya saat mereka sedang melamun atau berkhayal.

10)  Hendaknya tidak lupa menghargai dan memuji usaha baik dari anak
Walaupun sikap ini berlaku bagi semua anak. Tapi, khusus bagi anak berbakat mereka juga kadang memerlukan dorongan dan dukungan. Itu agar anak mau melakukan hal-hal dan tugas yang sulit. Hal itu juga perlu dilakukan ketika anak mengalami kesalahan dan kegagalan. Mereka akan merasa mendapat dorongan untuk bangkit lagi setelah mengalami kegagalan.

11)  Anak berbakat tidak perlu mendapatkan hak istimewa dalam keluarga
Walaupun ia anak berbakat dalam keluarganya, hendaknya tetap mendapatkan perlakuan yang sama dengan saudara lainnya. Anak harus tetap belajar beradaptasi dengan lingkungan keluarganya. Juga dengan norma dan aturan dalam keluarga. Karena, anak berbakat juga memerlukan bimbingan moral dan sikap  yang baik


12)  Tidak memproyeksikan minat dan aspirasi sendiri terhadap anak
Sikap itu akan membuat anak merasa berada dalam tekanan. Tekanan itu membuat anak sulit untuk mengembangkan kemampuannya. Karena setiap anak berhak untuk menemukan tujuan hidupnya sendiri.

13)  Tidak perlu berlebihan dalam menyampaikan bahwa anak itu berbakat
Mengatakan bahwa anak itu berbakat secara berlebihan kadang akan menjadikan beban bagi dirinya. Beban itu membuat dirinya merasa tertekan.

14)  Hendaknya dapat membedakan antara memberikan perhatian dan memberikan kesempatan untuk mewujudkan bakatnya
Dalam perkembangannya anak tidak hanya memerlukan perkembangan intelektual saja. Namun, perlu adanya perkembangan emosional, sosial, dan moral.

15)  Memberikan perhatian khusus kepada anak yang kurang berbakat
Perhatian tidak hanya ditujukan oleh orang berbakat saja, anak kurang berbakat juga memerlukan. Anak ini juga memerlukan bimbingan yang bijaksana. Agar mereka dapat memaksimalkan berkembangnya kemampuannya.


Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, guru atau lingkungan terdekat anak untuk mengambangkan bakat dan minat adalah:
a.    Sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
Saat anak mulai memperlihatkan berbagai kelebihannya cermati. Orang tua bia membantu sejak dini dalam perkembangan kemampuan anak. Perkembangan kemampuan sejak dini diharapkan agar saat anak mulai beranjak dewasa perkembangan kemampuannya sudah maksimal.

b.   Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
Motivasi dan dorongan akan sangat berarti bagi anak untuk dapat memaksimalkan perkembangan bakatnya.

c.    Kembangkan konsep diri positif pada anak.
Arahkan perkembangan bakat anak ke arah yang positif. Bantu anak untuk memilih hal yang positif dalam memilih jalan positif untuk mengembangkan bakatnya.

d.   Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.
Dapat dilakukan dengan member anak buku yang memuat berbagai pengetahuan. Agar anak mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.

e.    Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.


f.    Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.

g.   Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.

h.   Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

i.     Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.

j.     Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.

k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setiap anak memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda pada jenis bakatnya. Tidak semua anak yang berbakat memenuhi semua ciri anak berbakat. Anak berbakat tidak hanya anak yang memiliki tingkat intelegensi diatas rata-rata namun, termasuk pada anak tingkat(daya) kreatifitasnya, serta adanya dorongan / semangat yang kuat dalam menyelesaikan apa yang telah ia mulai. Selain itu anak juga dapat menyelesaikan setiap masalah dengan baik walaupun mengalami banyak rintangan dan kegagalan.
Cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan pada anak berbakat adalah : 1. Anak berbakat tetaplah seorang dengan kebutuhan seorang anak. 2. Bila dalam keluarga terdapat anak lain, janganlah membandingkan anak berbakat dengan kakak atau adiknya. 3. Jangan membandingkan anak berbakat dengan anak tetangga. 4. Sempatkan diri untuk mendengarkan dan menjawab pertanyaannya. 5. Usahakanlah baginya aneka ragam buku, majalah, surat kabar, dan bahan lain. 6. Berikan kesempatan seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahu dengan menjajaki macam-macam bidang. 7. Berilah kesempatan kepada anak berbakat jika ingin mendalami salah satu bidang yang diminati. 8. Berilah kesempatan kepada anak untuk mengatakan dan melakukan apa yang mereka ingini. 9. Jangan sampai berlebih-lebihan dalam memberikan dorongan mental. 10. Hendaknya tidak lupa menghargai dan memuji usaha baik dari anak. 11. Anak berbakat tidak perlu mendapatkan hak istimewa dalam keluarga. 12. Tidak memproyeksikan minat dan aspirasi sendiri terhadap anak. 13. Tidak perlu berlebihan dalam menyampaikan bahwa anak itu berbakat. 14. Hendaknya dapat membedakan antara memberikan perhatian dan memberikan kesempatan untuk mewujudkan bakatnya. 15. Memberikan perhatian khusus kepada anak yang kurang berbakat


B.     Saran
Sebagai calon pendidik sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan bakatnya sebanyak yang mereka butuhkan dan mereka inginkan.
Pemberian perhatian kepada anak berbakat disesuaikan dengan porsinya. Orang tua juga sebaiknya mendukung perkembangan kemampuan anaknya dengan melakukan beberapa hal di atas.





Daftar Pustaka
1.      Sobur, Alex, Drs. M.Si. 2003. PSIKOLOGI UMUM dalam Lintasan Sejarah. Bandung : Pustaka Setia
2.      http://forum.upi.edu/index.php?topic=16244.0   . Diakses tanggal  22 Desember 2012
3.      http://tombatutiga.blogspot.com/2012/01/bakat-pada-anak.html . Diakses tanggal 22 Desember 2012
4.      http://konselorindonesia.blogspot.com/2011/01/tes-bakat.html . Diakses tanggal 22 Desember 2012
5.      http://ebookbrowse.com/pengertian-bakat-dan-minat-menurut-para-ahli-pdf-d383415406   . Diakses tanggal 22 Desember 2012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih tips nya kakak postingan yang bermanfaat
kaos muslim anak - kaos muslim keluarga

Posting Komentar